Halaman

Saturday, March 23, 2019

Konsep dasar Bahasa Indonesia

Konsep dasar Bahasa Indonesia

 

Dalam Perkuliahan Pada hari Jum'at 22 Maret 2019 Membahas tentang Konsep dasar Bahasa Indonesia dan juga beberapa materi yang akan di bahas dalam konsep tersebut diantaranya yaitu :

A. Definisi Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa 

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

C. Ragam Bahasa Indonesia

D. Bahasa Indonesia yang baik dan benar 

E. Kesalahan umum berbahasa Indonesia


A. Definisi Bahasa Indonesia dan Fungsi Bahasa 

 Bahasa adalah alat komunikasi
Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Oleh sebab itu bahasa manusiawi, artinya hanya manusia yang mampu menghasilkan bahasa.
Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik, artinya:
  1. Bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang dikenal oleh para penuturnya
  2. Pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa tidak diatur oleh lembaga perumus tertentu (aturanpemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur oleh para penggunanya)
Bahasa itu arbitrer, artinya :
  1. Bahasa disusun secara manasuka sesuai dengan konvensi para penggunanya
  2. Arbitrer juga dapat diartikan secara kebetulan, jadi bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi komunikasi oleh para penuturnya. 
Bahasa itu simbolik,artinya :
Bahasa merupakan simbol-simbol tertentu yang memiliki  makna bagi para penuturnya.

 B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

  • Fungsi Bahasa 
  1. Sebagai alat komunikasi (Fungsi yang lain adalah sebagai fungsi ekspresif, fungsi estetis, Informatif, Khayalan, Emosional )
  2. Dalam karya Ilmiah atau kegiatan ilmiah memiliki fungsi sebagai media komunikasi, ekspresif (produktif), informatif, dan resesif.
  • Kedudukan Bahasa Indonesia 
      A. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi:
  1. Lambang kebanggaan Indonesia
  2. Lambang identitas Nasional
  3. Bahasa persatuan berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang bahasa dan budaya
  4. Bahasa perhubungan antara berbagai wilayah di Nusantara.
     B. Dalam kedudukan sebagai bahasa resmi, bahasa memilik fungsi :
  1. Sebagai bahasa resmi negara Indonesia
  2. Sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan
  3. Sebagai bahasa perhubungan dalam hal mewujudkan kepentingan nasional
  4. Sebagai bahsa pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.

C. Ragam Bahasa Indonesia

  1. Berdasarkan Suasana : ragam bahasa resmi dan ragam bahasa non resmi
  2. Berdasarkan Penggunaan : bahasa yang baik dan bahasa yang benar
  3. Berdasarkan Kebakuan : ragam bahasa baku dan bahasa non baku
  4. Berdasakan Bidang penggunaan : ragam bahasa ilmiah dan non ilmiah.

D.  Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Penggunaan bahasa yang benar (baku) adalah penggunaan yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kaidah ini meliputi :
  1. Aspek tata bunyi (Fonologi)
  2. Tata bahasa (kata dan kalimat)
  3. Kosakata (termasuk istilah)
  4. Ejaan
  5. Kelogisan atau masuk akal dan nalar
Penggunaan bahasa yang baik terlihat dari prnggunaan kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat yang dapat menyampaikan pesan atau informasi secara tepat.
Kriteria penggunaan bahasa yang baik bertalian dengan :
  1. Topik yang dibicarakan
  2. Tujuan pembicaraan
  3. Lawan bicara atau pembaca
  4. Tempat
  5. Waktu pembicaraan

E. Kesalahan dalam berbahasa Indonesia 

Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan.
Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Hiperkorek ( membetulkan bentuk yang benar menjadi salah )
    Contoh :
    - Utang (betul) diubah menjadi Hutang (hiperkorek)
    - Pigura (betul) diubah menjadi Figura (hiperkorek)
    - Jadual (betul) diubah menjadi Jadwal (hiperkorek)
2. Pleonasme 
    Pleonasme adalah kesalahan dalam berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan.
    Ada 3 macam yaitu :
    a. Penggunaan 2 kata yang bersinonim dalam satu kelompok kata 
        Contoh : - Terjadi sejak april  (betul)
                       - Terjadi mulai april (betul)
                       - Mulai terjadi sejak (pleonasme)
    b.  Bentuk jamak dinyatakan dua kali 
          Contoh : - kasus-kasus (betul)
                         - kumpulan kasus (betul)
                         -  kumpulan kasus-kasus (pleonasme)
    c. Penggunaan kata keterangan yang tidak diperlukan karena pernyataannya sudah cukup 
        Contoh :  Teknologi telekomunikasi semakin maju kedepan
 
 3. Kontaminasi 
     Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah bentuk. Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang tindih.
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan)→mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan) →menyampingkan (benar)

mengenyampingkan
(kontaminasi)
Contoh kontaminasi frase:
  1. Kadang-kadang (benar)
  2. Ada kala(nya) (benar)
  3. Kadang kala (kontaminasi)
  4. Berulang-ulang (benar)
  5. Berkali-kali (benar)
  6. Berulang kali (kontaminasi)
Contoh kontaminasi kalimat:
  1. Sosialisasi program ini dihadiri oleh para pejabat setempat. (benar)
  2. Dalam sosialisasi program ini, hadir para pejabat setempat. (benar)
  3. Dalam sosialisasi program ini dihadiri oleh para pejabat setempat. (kontaminasi)
 4. Perombakan bentuk pasif 
     a. Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang seharusnya menggunakan awalan di-
         Contoh:

           - Praktik kerja lapangan ini mahasiswa semester enam lakukan. (tidak baku)
           - Praktik kerja lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa semester enam. (baku)
    
b. Penyisipan kata di antara dua kata dari sebuah frase terikat (orang ke-1 dan ke-2 yang diikuti kata kerja dalam bentuk pasif)
        Contoh : 
        - Pustaka itu peneliti akan rujuk. (tidak baku)
        - Pustaka itu akan peneliti rujuk. (baku)
5. Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian kata tugas.
    Kesalahan pemakaian kata depan dalam berbahasa Indonesia ada tiga macam:
    a. Ketidaktepatan kata depan yang digunakan
        Contoh : 

        - Hipotesis daripada penelitian ini terbukti. (tidak tepat)
        - Hipotesis penelitian ini terbukti.(baku)
    b. Pemakaian kata depan yang tidak diperlukan
        Contoh : 

        - Dalam penyusunan makalah ini dibantu oleh berbagai pihak. (tidak baku)
        - Penyusunan makalah ini dibantu oleh berbagai pihak. (baku)
    c. Penghilangan kata depan yang diperlukan
       Contoh : 

       - Data dikumpulkan sesuai kriteria yang sudah ditentukan. (tidak baku)
       - Data dikumpulkan sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. (baku)
6. Pengaruh bahasa daerah 

    Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua
macam :
    a. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan ter-) dan penghilangan imbuhan.
      Contoh pemakaian awalan ke- : 

      - Kepakai, kesusun, keuji (tidak baku)
      - Terpakai, tersusun, teruji (baku)
      Contoh penghilangan imbuhan : 

      - Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian saya. (tidak baku)
      - Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian saya.(baku)
   b. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan akhiran –nya
       Contoh:
       - Lulusannya IT Telkom sangat diminati. (tidak baku)
       - Lulusan IT Telkom sangat diminati. (baku)

 
7.  Pengaruh bahasa asing
       Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata tanya, seperti yang mana, di mana, kepada siapa dalam kalimat berita. 
      Contoh : 

      - Instrumen yang mana baru disusun, telah disetujui pembimbing. (tidak baku)
     - Instrumen yang baru disusun, telah disetujui pembimbing. (baku)



Itulah penjabaran dari materi konsep dasar berbahasa Indonesia. Semoga dengan materi yang penulis kirimkan di blog ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam hal penulisan . 😊





1 comment: